JURNAL
PRATIKUM KIMIA
ORGANIK I
DI
SUSUN OLEH :
NAMA : IKA ERMAYANTI
NIM : A1C117031
KELAS : REGULER A
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN VI
II
Hari/ Tanggal : Sabtu -06– April -2019
III
Tujuan : Adapun tujuan dari
pratikum ini adalah ;
1. Dapat
mengetahui sifat / karakteristik keton
2. Dapat
mengetahui cara pembuatan keton
IV Landasan Teori
Aseton merupakan senyawa keton yang
paling sederhana. Aseton merupakan senyawa yang mempunyai gugus karbonil dengan
ikatan rangkap dua antara karbon dengan oksigen sehingga terdapat satu ikatan σ dan satu ikatan π pada
ikatan rangkap tersebut. Seringkali atom hidrogen yang terikat dengan atom
karbon sangat stabil sehingga enggan diputuskan. Namun lain halnya jika atom
hidrogen yang berada pada karbon (C) di tepat disebelah gugus karbonil (atom
hidrogen alfa). Sebagai akibat penarikan elektron oleh gugus karbonil,
kerapatan elektron pada atom karbon α semakin menurun. maka ikatan karbon dan hidrogen α semakin
melemah, sehingga hidrogen α menjadi bersifat asam dan dapat mengakibatkan
terjadinya substitusi α. Aseton merupakan jenis senyawa organik yang berwujud
cairan yang tidak berwarna dan sangat mudah terbakar. Serta memiliki bau yang
khas. Aseton larut dalam berbagai perbandingan air, etanol, dietil eter, dan
lain-lain. Karena aseton sendiri juga merupakan pelarut penting ( Mcmurry,
2008).
Pada umumnya aseton memiliki sifat fisik
berupa cairan tak berwarna dan mudah terbakar. Oleh karena itu aseton
dihindarkan pada benda bersuhu tinggi.dan sangat dijaga dari panas atau energy
yang dapat menyebabkan panas seperti api. Aseton dapat larut dalam berbagai
jenis senyawa larutan seperti etil alkohol, dietil eter dan air. Karena
sifatnya yang dapat melarutkan senyawa organik, aseton dapat melepaskan zat-zat
organik pada kotoran bahkan dapat melepaskan lem super kuat Aseton pun dapat
melautkan plastik dan serat sintetik oleh karenanya dalam bidang desain
interior, aseton dapat digunakan dalam campuran cat atau bahan pelarut untuk
cat. Aseton juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembersih kaca, tekstil
dan epoksi. Walaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ekstensif pada
proses penyimpanan dan transpor asetilena dalam industri pertambangan. Aseton
biasanya juga digunakan dalam pembuatan plastik,serat, obat-obatan, serta senyawa
kimia lainnya. Selain itu juga gunakan dalam pembuatan mesiu yang tidak berasap
dan pembuatan sel koloid yang berguna sebagai bahan asal bagi senyawa-senyawa
penting, seperti kloroform dan iodoform. (Mulyono, 2005).
Berikut diantaranya beberapa cara yang
dapat kita gunakan dalam sintesis aseton :
1.
Dengan cara melakukan destilasi Kering
pada senyawa kalsium asetat
:
2.
Dengan cara mereaksikan asam asetat dengan bantuan katalis mangan(II) karbonat dengan
bantuan panas bersuhu 110 – 120oC
:
3.
Dengan Cara mengoksidasi alkohol sekunder dalam suasana asam, seperti
menggunakan 2-propanol atau isopropanol dengan oksidator kalium khromat :
Olehkarena banyak sekali kegunaan aseton dalam kehidupan kita seperti
sebagai pembersih kutek, menghilankan goresan pada jam tangan dan masihbanyak
lagi maka sangat lah penting bagi kita untuk memahami bagaimana cara pembuatan
aseton. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton-atau-2-propanon309/
Menurut Fessenden (1997) berikut ini merupakan reaksi – reaksi yang
terjadi pada Aseton ialah sebagai berikut :
1. Reaksi
dengan Pereaksi Grignard
Aseton
merupakan salah satu dari senyawa keton oleh karenanya sam seperti kerton yaitu
jika direaksikan dengan pereaksi
Grignard maka akan menghasilkan menghasilkan alkohol tersier.
2. Oksidasi
Keton
Aseton tidak mudah dioksida. Dengan kata lain,
oksidasi pada Aseton berlangsung sangat sukar atau lambat dari pada oksidasi
asetal karena dalam oksidasi aseton terdapat pemutusan ikatan karbon – karbon
sehingga energi yang diperlukan dalam reaksinya menjadi lebih besar Oksidasi pada keton seperti aseton menghasilkan asam
karboksilat (yang mana digunakan prinsip sama dengan oksidasi alkohol).
3. Reduksi
Keton
Karena
aseton megalami oksdasi maka ia juga mengalami reaksi reduksi. Hasil reduksi suatu
aseton adalah senyawa alkohol sekunder. Karena aseton ini merupakan hasil
oksidasi dari alcohol 2 propanol menjadi 2 propanon (Aseton). Maka jika di
reduksi lagi akan menghasilkan 2 propanon kembali. Dalam reduksi ini dapat
digunakan reduktor aluminium isopropoksida: Al[(CH3)2HCO]3 atau aluminium
hidrida: LiAlH4 (singkatan namanya LAH).
4. Reaksi
dengan H2SO4 pekat
Bila
campuran aseton dan H2SO4 pekat didstilasi, terjadi reaksi kondensasi dengan
hasil mesitilena (1,3,5-trimetilbenzena). Reaksi ini merupakan suatu perubahan
dari senyawa alifatik menjdi senyawa aromatik.
5. Reaksi
Haloform
Senyawa
Aseton juga dapat bereaksi dengan iodin dan NaOH, Sehingga dapat membentuk CHI3
(iodoform). Berikut reaksi dari langkah-langkah pembentukan iodoform ini
adalah:
(1)
OC(CH3)2 + I2 → CH2ICOCH3 + HI
(2) CH2ICOCH + 2I2 → CI3COCH3 + 2HI
(3) CI3COCH3 + NaOH → CHI3 + CH3COONa
Menurut
Sulhatun dkk (2013) berikut adalah sifat-sifat dari aseton :
1.
Aseton jika dalam suhu kamar berwujud
padat dan bewarna kuning
2. Aseton
mempunyai titik beku -95oC sedangkan titik didih 56 oC
3. Aseton
mempunyai berat molekul 58 gr/mol
4. Berat
density 0,787 g/ml
5. Mempunyai
bau yang harum
6. Bersifat
mudah terbaka
7. Bersifat
semipolar, sehingga sedikit terlarut didalamair
8. Tidak
memiliki ikatan hydrogen
9. Merupakan
suatu reduktor lemah
10. Termasuk
kedalam basa lemah
V Alat dan Bahan
5.1 Alat
Adapun
alat yang kami gunakan ialah :
1. Batang
pengaduk
2. Erlenmeyer
100 ml
3. Gelas
beker 200 ml
4. Gelas
beker 500 ml
5. Gelas
ukur 50 ml
6. Heating
mantle
7. Kaca
arloji
8. Labu
leher tiga 500 ml
9. Pengaduk
10. Peralatan
destilasi lengkap
11. Pipet
tetes
12. Spatula
13. Termometer
5.2 Bahan
Adapun
bahan yang kami gunakan ialah :
1. Akuades
2. Asam
sulfat pekat
3. Es
batu
4. Kristal
kalium permanganate
5. Isopropil
Alkohol atau propanol
7. Asam sulfat Pekat
IV
Prosedur Kerja
6.1 Percobaan 1 (destilasi kalium permanganat)
Percobaan pembuatan aseton ini dilakukan dengan menggunakan cara destilasi.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan percobaan, rangkailah alat destilasi (yang
terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate,
labu leher tiga, kondensor, statif penyangga kondensor,
pipa kondensor, gelas beker, erlenmeyer, dengan baik dan pastikan tidak ada
kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil
destilasi yang baik. Kedalam gelas kimia dimasukkan 26 ml Isopropil alkohol dan
85 ml aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml asam sulfat pekat dan 16 gram
kristal KMnO4. Aduk campuran tersebut dengan hati-hati
menggunakan batang pengaduk. Campuran yang sudah dibuat tadi didiamkan beberapa
saat hingga campuran tidak terlalu panas. Selanjutnya, campuran dimasukkan
kedalam labu leher tiga secara perlahan, dan diaduk dengan menggoyang labu
leher tiga tersebut. Kemudian lakukan destilasi terhadap campuran yang sudah
terbentuk pada labu leher tiga. Jangan lupa memasukkan batu didih kedalam labu
leher tiga tersebut dengan hati-hati. Proses destilasi dilakukan pada
suhu 75o – 80oC. Ukurlah volume aseton
yang dihasilkan, dan timbanglah masanya.
6.2 Percobaan 2 ( destilasi kalium dikromat)
6.2 Percobaan 2 ( destilasi kalium dikromat)
· Dipasang alat
destilasi
· Dibuat campuran H2SO4 pekat
dengan isopropil alkohol yaitu 50 ml air ditambahkan 27,5 ml H2SO4 dan
29,2 Isopropil alkohol dengan suhu kurang dari 50 °C.
· Dimasukkan kelabu
suling
· Dilarutkan 10
gram K2CrO7 dalam 100 ml air
· Dimasukkan kedalam
corong pisah
· Dipanaskan abu sampai
mendidih, dan diangkat penangas. Kemudian ditambahkan K2CrO7 melalui
corong pisah
· Dilakukan destilasi
hingga suhu 75 °C setelah K2CrO7 habis
· Dihitung randemen
LINK
VIDEO PERCOBAAN :
Sebagai contoh agar
lebih memahami pratikum kali ini mengenai
pembuatan Aseton, berikut anda dapat melihatnya pada link dibawah :
PERTANYAAN
PRA PRATIKUM
1. Pada
percobaan berdasarkan video diatas bagaimana salah satu cara sintesis dari
aseton?
2. Coba
anda tuliskan reaksi yang terjadi sintesis aseton pada video tersebut !
3. Apa
fungsi di bungkusnya kondensor dengan Auminium foil?
saya melisa oktapiani (043) akan menjawab pertanyaan no 3 yaitu : Adanya pembungkusan kondensor dengan kolom Fraksi ialah sebagai kolom fraksi untuk mengatur derajat panas pada kondensor.
BalasHapusHallo ika, saya Yuyun Ernawati nom A1C117063 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Menurut saya Berdasarkan video di atas dapat dilihat bahwa pembuatan aseton dapat dilakukan dengan cara menggunakan destilasi kering dari kalsium asetat sebanyak 180 gr dan akan menghasilkan 31 ml aseton 37%.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya Rd. Abdurrahman(015) akan menjawab pertanyaan no 2 reaksi yang terjadi yaitu
BalasHapus(CH3COO)2Ca -> CH3COO3 + CaCO3