Jumat, 05 April 2019

JURNAL PEMBUATAN ASETON


JURNAL
PRATIKUM KIMIA ORGANIK I





DI SUSUN OLEH :
NAMA   : IKA ERMAYANTI
NIM        : A1C117031
KELAS  : REGULER A



DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019



PERCOBAAN VI


I Judul                  :  Pembuatan Aseton


II Hari/ Tanggal    :  Sabtu -06– April -2019
III Tujuan             : Adapun tujuan dari pratikum ini adalah ;
1.      Dapat mengetahui sifat / karakteristik keton
2.      Dapat mengetahui cara pembuatan keton


IV  Landasan Teori

Aseton merupakan senyawa keton yang paling sederhana. Aseton merupakan senyawa yang mempunyai gugus karbonil dengan ikatan rangkap dua antara  karbon dengan oksigen sehingga terdapat satu ikatan σ dan satu ikatan π pada ikatan rangkap tersebut. Seringkali atom hidrogen yang terikat dengan atom karbon sangat stabil sehingga enggan diputuskan. Namun lain halnya jika atom hidrogen yang berada pada karbon (C) di tepat disebelah gugus karbonil (atom hidrogen alfa). Sebagai akibat penarikan elektron oleh gugus karbonil, kerapatan elektron pada atom karbon α semakin menurun.  maka ikatan karbon dan hidrogen α semakin melemah, sehingga hidrogen α menjadi bersifat asam dan dapat mengakibatkan terjadinya substitusi α. Aseton merupakan jenis senyawa organik yang berwujud cairan yang tidak berwarna dan sangat mudah terbakar. Serta memiliki bau yang khas. Aseton larut dalam berbagai perbandingan air, etanol, dietil eter, dan lain-lain. Karena aseton sendiri juga merupakan pelarut penting ( Mcmurry, 2008).

Pada umumnya aseton memiliki sifat fisik berupa cairan tak berwarna dan mudah terbakar. Oleh karena itu aseton dihindarkan pada benda bersuhu tinggi.dan sangat dijaga dari panas atau energy yang dapat menyebabkan panas seperti api. Aseton dapat larut dalam berbagai jenis senyawa larutan seperti etil alkohol, dietil eter dan air. Karena sifatnya yang dapat melarutkan senyawa organik, aseton dapat melepaskan zat-zat organik pada kotoran bahkan dapat melepaskan lem super kuat Aseton pun dapat melautkan plastik dan serat sintetik oleh karenanya dalam bidang desain interior, aseton dapat digunakan dalam campuran cat atau bahan pelarut untuk cat. Aseton juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembersih kaca, tekstil dan epoksi. Walaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ekstensif pada proses penyimpanan dan transpor asetilena dalam industri pertambangan. Aseton biasanya juga digunakan dalam pembuatan plastik,serat, obat-obatan, serta senyawa kimia lainnya. Selain itu juga gunakan dalam pembuatan mesiu yang tidak berasap dan pembuatan sel koloid yang berguna sebagai bahan asal bagi senyawa-senyawa penting, seperti kloroform dan iodoform. (Mulyono, 2005).

Berikut diantaranya beberapa cara yang dapat kita gunakan dalam sintesis aseton :
1.      Dengan cara melakukan destilasi Kering pada senyawa kalsium asetat :
2.      Dengan cara mereaksikan asam asetat dengan bantuan katalis mangan(II) karbonat dengan bantuan panas bersuhu 110 – 120oC :
3.      Dengan Cara mengoksidasi alkohol sekunder dalam suasana asam, seperti menggunakan 2-propanol atau isopropanol dengan oksidator kalium khromat :
Olehkarena banyak sekali  kegunaan aseton dalam kehidupan kita seperti sebagai pembersih kutek, menghilankan goresan pada jam tangan dan masihbanyak lagi maka sangat lah penting bagi kita untuk memahami bagaimana cara pembuatan aseton. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton-atau-2-propanon309/                  

Menurut Fessenden (1997)  berikut ini merupakan reaksi – reaksi yang terjadi pada Aseton ialah sebagai berikut :

1.      Reaksi dengan Pereaksi Grignard
Aseton merupakan salah satu dari senyawa keton oleh karenanya sam seperti kerton yaitu jika direaksikan dengan  pereaksi Grignard maka akan menghasilkan menghasilkan alkohol tersier.
2.      Oksidasi Keton
 Aseton tidak mudah dioksida. Dengan kata lain, oksidasi pada Aseton berlangsung sangat sukar atau lambat dari pada oksidasi asetal karena dalam oksidasi aseton terdapat pemutusan ikatan karbon – karbon sehingga energi yang diperlukan dalam reaksinya menjadi lebih besar Oksidasi  pada keton seperti aseton menghasilkan asam karboksilat (yang mana digunakan prinsip sama dengan oksidasi alkohol).
3.      Reduksi Keton
Karena aseton megalami oksdasi maka ia juga mengalami reaksi reduksi. Hasil reduksi suatu aseton adalah senyawa alkohol sekunder. Karena aseton ini merupakan hasil oksidasi dari alcohol 2 propanol menjadi 2 propanon (Aseton). Maka jika di reduksi lagi akan menghasilkan 2 propanon kembali. Dalam reduksi ini dapat digunakan reduktor aluminium isopropoksida: Al[(CH3)2HCO]3 atau aluminium hidrida: LiAlH4 (singkatan namanya LAH).
4.      Reaksi dengan H2SO4 pekat
Bila campuran aseton dan H2SO4 pekat didstilasi, terjadi reaksi kondensasi dengan hasil mesitilena (1,3,5-trimetilbenzena). Reaksi ini merupakan suatu perubahan dari senyawa alifatik menjdi senyawa aromatik.
5.      Reaksi Haloform
Senyawa Aseton juga dapat bereaksi dengan iodin dan NaOH, Sehingga dapat membentuk CHI3 (iodoform). Berikut reaksi dari langkah-langkah pembentukan iodoform ini adalah:
(1)  OC(CH3)2  + I2 → CH2ICOCH3 + HI
(2) CH2ICOCH + 2I2 → CI3COCH3 + 2HI
(3) CI3COCH3 + NaOH → CHI3 + CH3COONa


Menurut Sulhatun dkk (2013) berikut adalah sifat-sifat dari aseton :
1.      Aseton jika dalam suhu kamar berwujud padat dan bewarna kuning
2.      Aseton mempunyai  titik beku -95oC  sedangkan titik didih 56 oC
3.      Aseton mempunyai berat molekul 58 gr/mol
4.      Berat density 0,787 g/ml
5.      Mempunyai bau yang harum
6.      Bersifat mudah terbaka
7.      Bersifat semipolar, sehingga sedikit terlarut didalamair
8.      Tidak memiliki ikatan hydrogen
9.      Merupakan suatu  reduktor lemah
10.  Termasuk kedalam basa lemah



V Alat  dan Bahan
5.1 Alat 
Adapun alat yang kami gunakan ialah :
1.      Batang pengaduk                                    
2.      Erlenmeyer 100 ml                                      
3.      Gelas beker 200 ml                                        
4.      Gelas beker 500 ml                            
5.      Gelas ukur  50 ml                                           
6.      Heating mantle                                   
7.      Kaca arloji                              
8.      Labu leher tiga 500 ml           
9.      Pengaduk                               
10.  Peralatan destilasi lengkap                 
11.  Pipet tetes                              
12.  Spatula                                   
13.  Termometer      
                                  
5.2  Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan ialah :
1.      Akuades
2.      Asam sulfat pekat
3.      Es batu
4.      Kristal kalium permanganate
5.      Isopropil Alkohol atau propanol
7.   Asam sulfat Pekat



IV Prosedur Kerja


6.1  Percobaan 1 (destilasi kalium permanganat)
       Percobaan pembuatan aseton ini dilakukan dengan menggunakan cara destilasi. Oleh sebab itu, sebelum melakukan percobaan, rangkailah alat destilasi (yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif  penyangga kondensor, pipa kondensor, gelas beker, erlenmeyer, dengan baik dan pastikan tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil destilasi yang baik. Kedalam gelas kimia dimasukkan 26 ml Isopropil alkohol dan 85 ml aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml asam sulfat pekat dan 16 gram kristal KMnO4. Aduk campuran tersebut dengan hati-hati menggunakan batang pengaduk. Campuran yang sudah dibuat tadi didiamkan beberapa saat hingga campuran tidak terlalu panas. Selanjutnya, campuran dimasukkan kedalam labu leher tiga secara perlahan, dan diaduk dengan menggoyang labu leher tiga tersebut. Kemudian lakukan destilasi terhadap campuran yang sudah terbentuk pada labu leher tiga. Jangan lupa memasukkan batu didih kedalam labu leher tiga tersebut dengan hati-hati. Proses destilasi dilakukan pada suhu 75o – 80oC. Ukurlah volume aseton yang dihasilkan, dan timbanglah masanya.
      

         6.2  Percobaan 2 (  destilasi kalium dikromat)
·         Dipasang alat destilasi
·   Dibuat campuran H2SO4 pekat dengan isopropil alkohol yaitu 50 ml air ditambahkan 27,5 ml H2SO4 dan 29,2 Isopropil alkohol dengan suhu kurang dari 50 °C.
·         Dimasukkan kelabu suling
·         Dilarutkan 10 gram K2CrO7 dalam 100 ml air
·         Dimasukkan kedalam corong pisah
·     Dipanaskan abu sampai mendidih, dan diangkat penangas. Kemudian ditambahkan K2CrOmelalui corong pisah
·         Dilakukan destilasi hingga suhu 75 °C setelah K2CrOhabis 
·         Dihitung randemen





LINK VIDEO PERCOBAAN :
                       Sebagai contoh agar lebih memahami pratikum kali ini mengenai  pembuatan Aseton, berikut anda dapat melihatnya pada link dibawah :




PERTANYAAN PRA PRATIKUM

1.      Pada percobaan berdasarkan video diatas bagaimana salah satu cara sintesis dari aseton?
2.      Coba anda tuliskan reaksi yang terjadi sintesis aseton pada video tersebut !
3.      Apa fungsi di bungkusnya kondensor dengan Auminium foil?


4 komentar:

  1. saya melisa oktapiani (043) akan menjawab pertanyaan no 3 yaitu : Adanya pembungkusan kondensor dengan kolom Fraksi ialah sebagai kolom fraksi untuk mengatur derajat panas pada kondensor.

    BalasHapus
  2. Hallo ika, saya Yuyun Ernawati nom A1C117063 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Menurut saya Berdasarkan video di atas dapat dilihat bahwa pembuatan aseton dapat dilakukan dengan cara menggunakan destilasi kering dari kalsium asetat sebanyak 180 gr dan akan menghasilkan 31 ml aseton 37%.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. saya Rd. Abdurrahman(015) akan menjawab pertanyaan no 2 reaksi yang terjadi yaitu

    (CH3COO)2Ca -> CH3COO3 + CaCO3

    BalasHapus

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 8   ( KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM )