JURNAL
PRATIKUM KIMIA
ORGANIK I
DI SUSUN OLEH :
NAMA
: IKA ERMAYANTI
NIM : A1C117031
KELAS
: REGULER A
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN IV
II
Hari/ Tanggal : Sabtu -9 –Maret -2019
III
Tujuan : Adapun tujuan dari
pratikum ini adalah ;
1. Dapat
mengetahui perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh
dan aromatik
2. Dapat
mengetahui reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongann senyawa hidrokarbon
3. Dapat
menentukan cara dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa hidrokarbon.
IV
Landasan Teori
Setiap organisme ataupun setiap materi
dalam unsur kehidupan pastinya mengandung unsur senyawa organic. Namun unsur
senyawa organic dalam suatu organisme itu berbeda- beda baik dari jumlah
atomnya ataupun dari struktur senyawa organic tersebut. Karena setiapunsur
makhluk hidup terkandunghidrokarbon oleh karenanya dikatakan bahwa senyawa
hidrokarbon merupakan unsur utama dalam organisme hidup. Senyawa hidrokarbon
ini merupakan senyawa yang terdiri dari atom hydrogen dan karbon oleh karenanya
dinamakan senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon ini bersifa kurang reaktif,
namun bias juga menjadi reaktif jika suatu atom hydrogen (atau lebih) diganti
dengan suatu gugus fungsional. Dimana yang dimaksud dengan gugus fungsional
yaitu atom atau kelompok atom yang bersifat reaktif terhadap senyawa atau unsur
lainnya. Sedangkan suatu senyawa organic jiga dia reaktif dan berreaksi
membentuk produk senyawa baru maka hal ini disebut reaksi kimia organik
(Syukri, 1999).
Senyawa-senyawa dari hdrokarbon juga
banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan sangat dekat dan umum
bagi kita, sebagi contoh fenol juga
merupakan salah satu contoh dari senyawa hidrokarbon yang tak asing lagi bagi
kita. Kita dapat menemukan fenol dalam asap kayu. Kita dapat mengekstrak fenol
dari kayu dengan cara membuat asap cair yang merupakan suatu campuran dispersi
asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap hasil pirolisa
kayu. Dalam asap cair itu sendiri terkandung di dalamnya air (11-92%), fenol
(0,2-2,9%), asam (2,8-9,5%), karbonil (2,6-4,0%), dan tar (1-7%).
Senyawa-senyawa tersebut secara simultan dapat berperan sebagai antimikroba,
antioksidan dan memberikan efek warna, cita rasa khas asap produk asapan. Fenol
merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang
terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat bereaksi dengan gugus-gugus lain
seperti aldehid, keton, asam dan ester (Sinta dan Hartono,2017).
Contoh senyawa hidrokarbon lain yang
sering kita jumpai lagi adalah Naftalen yang termasuk kedalam senyawa
hidrokarbon aromatis polisiklik (HAP) yang terdiri atas dua cincin benzen.
Dalam kadar tertentu, Naftalen bersifat menghambat respirasi pada mitokondria
sehingga dapat nemperlambat penggunaan oksigen pada beberapa organisme. Karena Naftalen
merupakan turunan dari cincin benzen, maka senyawa Naftalen ini mempunyai energi resonansi yang tinggi. Yang mana
energy resonansi ini dapat berkerja bolak-balik sehingga hal ini mengakibatkannya
pada kondisi Naftalen bersifat stabil dan persisten. Selain Naftalen yang
merupakan senyawa hidrokarbon aromatis polisiklik ada sumber utama dari senyawa
hidrokarbon aromatis polisiklik tersebut seperti minyak bumi, batu bara, dan
industri pengawetan kayu ( Wijayaratih,2001).
Hidrokarbon termasuk dari senyawa
organic yang pasti mengandung unsur hydrogen (H) dan carbon (C) senyawa
hidrokarbon ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis dan jika dilihat
berdasarkan bentuk strukturnya menjadi dua jenis hidrokarbon, yang pertama hidrokarbon alifatik (
hidrokarbon yang mempunyai ikatan terbuka ) yang terbagi lagi kedalam rantai
ikatan tunggal ( alkana ) yang merupakan ikatan jenuh karena atom karbon C
sudah terisi penuh dengan atom karbon H sehingga tidak bias atom lain untuk
masuk, rantai ikatan rangkap dua ( alkena ) dan tantai ikatan
rangkap tiga ( alkuna ) yang
mana rantai rangkap alkena dan alkuna ini merupakan rantai karbon jenuh yang
pada pada atom C –nya masih bias dimasukin oleh atom lainnya. Dan yang kedua
adalah hidrokarbon aromatic yang merupakan senyawa hidrokarbon melingkar,
yang manastrukturnya berkaitan dengan benzene yang mengandung ikatan pi,
terdapat pada suatu segi enam tertutu dengan enam atom karbon ( Tim Kimia
Organik, 2019 : 21 ).
Ada banyak sekali hal yang menyebabkan
terjadi nya suatu reaksi, seperti contoh ketika suatu molekul bertabrakan maka
akan membutuhkan eneergi untuk saling berintraksi. Pada suatu reaksi hidrokarbon
juga dapat terjadi dengan bantuan katalis, salah satu contohnya yaitu
penggunaan katalis Aluminium Klorida yang mana senyawa ini dapat mengubah
struktur senyawa hidrokarbon berantai lurus menjadi bercabang yang berarti
teradi pemendekan rantai induk senyawa hidrokarbon menjadi subtituen reaksi ini
juga disebut degan isomerisasi yang mana hasil dari penambahan
katalis Aluminium Klorida tadi akan menghasilkan hidrokarbon dengan rumus molekul
yang sama namun mempunyai rumus struktur yang berbeda. Sebagai contoh lagi kita
dapat membuat senyawa isobutana dengan mengisomerisasikan butana. Yang mana isobutana
banyak sekali digunakan sebagai bahan baku untuk membuatan isooktana yang
sangat umum digunakan sebagai penyusun utama bahan bakar premium dan juga
penentuan kualitas bensin. Selanjutnya pada reaksi hidrokarbon kita kenal juga
yang namanya reaksi subtitusi yang mana senyawa hidrokarbon dapat
menjadi suatu alkil halide yang biasanya melalui reaksi klorinasi ataupun
reaksi brominasi dibawah sinar UV ataoun diatas pemanasan dengan suhu tinggi sekitar 450oC.http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/
Menurut Khoplar (2003) reaksi-reaksi
senyawa hidrokarbon adalah sebagai berikut :
1.
Reaksi
Oksidasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi pembakaran yaitu bila mana suatu senyawa
hidrokarbon alkana bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air.
Reaksi pembakaran ini bias menghasilkan pembakaran sempurna atau pembakatan
tidak sempurna. Lihatlah persamaan reaksi oksidasi pada senyawa
hidrokarbon berikut.
CH4(g) +
O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
2. Reaksi Adisi pada Senyawa
Hidrokarbon
Reaksi
adisi pada hidrokarbon terjadi pada senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan
rangkap baik ganda (alkena) maupun rangkap tiga (alkuna) yang mana ikatan adisi
ini menyebabkan ikatan rangkap pada atom-atom karbon tersebut berkurang dan
digantikan oleh gugus lain. Contohnya ikatann rangkap dua (alkena) jika mengalami reaksi adisi akan berubah
menjadi ikatan tunggal (alkana) begitu juga pada ikatan rangkap tiga (alkuna)
jika mengalami reaksi adisi akan menjadi ikatan rangkap dua (alkena). Lihatlah
reaksi antara 1-propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana sebagai
berikut.
3. Reaksi Eliminasi
Reaksi
eliminasi merupakan suatu reaksi pelepasan hydrogen sehingga pada senyawa
hidrokarbon alkane jika mengalami reaksi eliminasi akan melepaskan hydrogen oleh
karenanya ikatannya yang tunggal menjadi rangkap dua membentuk senyawa alkena.
4. Reaksi Subtitusi
Reaksi
subtitusi merupakan reaksi pergantian atau pertukaran unsur. Maksudnya ialah penggantian
gugus hidrokarbon dengan gugus atom lain. Sebagai contoh :
Terlihat pada reaksi
diatas bahwa ketika metana di reaksikan dengan clorida terjadi pertukaran
tempat yaitu pada atom H senyawa CH4
dengan Cl (saling bertukar posisi).
V
Alat dan Bahan
5.1
Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam pratikum ini ialah :
1. Tabung
reaksi
2. Pipet
tetes
3. Gelas
kimia
4. Penangas
5. Batu
didih
5.2
Bahan
Adapun
bahan yang kami gunakan dalam patikum kali ini ialah :
1. Brom
2. Benzena
3. Sikloheksena
4. H2SO4
5. Es
6. HNO3
VI
Prosedur Kerja
6.1 Brom
dalam karbon Tetraklorida
2 Tabung Reaksi
|
- Dimasukkan
1 ml alkane
- Ditambahkan
10-15 tetes brom/CCl4
- Diguncang
larutan
- Diletakkan
dalam tempat gelap dan satu lagi disinari matahari atau lampu pijar
- Dibandingkan
pengamatan
- Ditiup
masing-masing mulut tabung
- Diuji
dengan kertas lakmus
Tabung reaksi lain
|
- Dimasukkan
1 ml sikloheksena (alkena)
- Ditambahkan
10-15 tetes brom/CCl4
- Diguncang
larutan
- Diamati
dan diuji hasil dengan adanya pengeluaran hydrogen bromide
Tabung Reaksi lain
|
- Dimasukkan
1 ml benzena
- Ditambahkan
1 ml brom dalam karbon tetraklorida
- Diguncang
- Diamati
hasil
Hasil
|
6.2 Brom
2 Tabung Reaksi
|
- Dimasukkan
1 ml benzena
- Ditambahkan
beberapa potong besi
- Ditambahkan
1 ml benzene
- Ditambahkan
tiga tetes brom
- Diletakkan
kedalam gelas piala yang berisi air
panas 50oC
- Diamati
warnanya
Hasil
|
6.3 Larutan
kalium permanganate
2 Tabung Reaksi
|
- Dimasukkan
1 ml kaliumpermanganat (0,5%)
- Ditambahkan
5 tetes alkana ketabung 1
- Ditambahkan
5 tetes sikloheksena ketabung 2
- Digoyangkan
tabung 1-2 menit
- Diamati
Tabung Reaksi lain
|
- Dimasukkan
1 ml benzene kedalamny
- Dimasukkan
2 ml kalium permangnat
- Digoncangkan
- Diamati
Hasil
|
6.4 Asam
sulfat pekat
2 Tabung Reaksi
|
- Dimasukkan
2 ml asam sulfat pekat
- Ditambahkan
10 tetes alkan pada tabung 1
- Ditambahkan
10 tetes sikloheksena pada tabung 2
- Digoncangkan
tabung
- Dicatat
hasilnya
Hasil
|
6.5 Asam
nitrat
Catatan
: dikerjakan dalam lemari asam
Tabung Reaksi besar
|
- Dimasukkan
4ml asam nitrat pekat
- Ditambahkan
0,5 ml benzene
- Ditambahkan
satu butir batu didih
- Dididihkan
secara perlahan selama dua menit (sampai
menghaslkan larutan ynag homogen)
Gelas piala
|
- Dimasukkan
5-10gr es
- Dituangkan
larutan tadi
- Dicatat
pengamatan (bau) dan dibandingkan pengamatan dengan nitrobenzene yang ada di
lemari asam
Hasil
|
6.6 Bahan
tak dikenal
Tabung Reaksi
|
- Dimasukkan
senyawa yang tak dikenal
- Diamati
karakteristik
- Ditentukan
senyawa tersebut jenuh/takjenuh/aromatic
Hasil
|
LINK
VIDEO PERCOBAAN :
Sebagai
contoh agar lebih memahami pratikuk kali ini mengenai reaksi-reaksi hidrokarbon
berikut anda dapat melihatnya pada link dibawah :
PERTANYAAN
PRA PRATIKUM :
1.
Pada video di atas mengapa pada tabung
reaksi yang berisi sampel yang akan diamati ditutupi dengan aluminium foil??
2.
Bagaimana proses uji bromin dan uji
bayer pada video tersebut?
3.
Bagaimana hasil uji bayer setelah
penambahan Na2CO3 ?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3,Pada sampel 1 ( trbentuk endapan putih) , sampel 2 (trbntuk endapan kmerahan) sampel 3 ( larutan berwarna hijau) sampel 4 (endapan coklat tua) sampel 5 (endpan coklat tua pkat) sampel 6 (larutan ungu). (Dinda Anggun,79)
BalasHapusSaya akan menjawab no 1, menurut saya
BalasHapusAdapun guna penutupan tabung reaksi dengan aluminium foil adalah d maksudkan agar campuran mudah menguap yang ada d dalam tabung reaksi tdak menguap dan campuran tdak terkontaminasi oleh unsur lain yang d bawa oleh udara.
Saya Mita Istiana (083) akan mencoba menjawab pertanyaan no 2.Menurut saya pada percobaan tersebut uji bromin dilakukan dengan menggunakan larutan brom yang terdiri dari 6 tabung reaksi yang masing-masing diuji dengan brom.Sedangkan pada uji bayer ke 6 sampel pada masing tabung di uji dengan KMnO4 dan Na2CO3.Terimakasih,semoga membantu.
BalasHapus