Kamis, 14 Maret 2019

jurnal Reaksi-reaksi Hidrkarbon


JURNAL
PRATIKUM KIMIA ORGANIK I






DI SUSUN OLEH :
NAMA   : IKA ERMAYANTI
NIM        : A1C117031
KELAS  : REGULER A


DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019




PERCOBAAN IV


I Judul                  :  Reaksi-reaksi Hidrkarbon

II Hari/ Tanggal   :  Sabtu -9 –Maret -2019

III Tujuan             : Adapun tujuan dari pratikum ini adalah ;
1.      Dapat mengetahui perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh dan aromatik
2.      Dapat mengetahui reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongann senyawa hidrokarbon
3.      Dapat menentukan cara dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa hidrokarbon.



IV Landasan Teori

Setiap organisme ataupun setiap materi dalam unsur kehidupan pastinya mengandung unsur senyawa organic. Namun unsur senyawa organic dalam suatu organisme itu berbeda- beda baik dari jumlah atomnya ataupun dari struktur senyawa organic tersebut. Karena setiapunsur makhluk hidup terkandunghidrokarbon oleh karenanya dikatakan bahwa senyawa hidrokarbon merupakan unsur utama dalam organisme hidup. Senyawa hidrokarbon ini merupakan senyawa yang terdiri dari atom hydrogen dan karbon oleh karenanya dinamakan senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon ini bersifa kurang reaktif, namun bias juga menjadi reaktif jika suatu atom hydrogen (atau lebih) diganti dengan suatu gugus fungsional. Dimana yang dimaksud dengan gugus fungsional yaitu atom atau kelompok atom yang bersifat reaktif terhadap senyawa atau unsur lainnya. Sedangkan suatu senyawa organic jiga dia reaktif dan berreaksi membentuk produk senyawa baru maka hal ini disebut reaksi kimia organik (Syukri, 1999).

Senyawa-senyawa dari hdrokarbon juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan sangat dekat dan umum bagi kita, sebagi contoh fenol  juga merupakan salah satu contoh dari senyawa hidrokarbon yang tak asing lagi bagi kita. Kita dapat menemukan fenol   dalam asap kayu. Kita dapat mengekstrak fenol dari kayu dengan cara membuat asap cair yang merupakan suatu campuran dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap hasil pirolisa kayu. Dalam asap cair itu sendiri terkandung di dalamnya air (11-92%), fenol (0,2-2,9%), asam (2,8-9,5%), karbonil (2,6-4,0%), dan tar (1-7%). Senyawa-senyawa tersebut secara simultan dapat berperan sebagai antimikroba, antioksidan dan memberikan efek warna, cita rasa khas asap produk asapan. Fenol merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat bereaksi dengan gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester (Sinta dan Hartono,2017).

Contoh senyawa hidrokarbon lain yang sering kita jumpai lagi adalah Naftalen yang termasuk kedalam senyawa hidrokarbon aromatis polisiklik (HAP) yang terdiri atas dua cincin benzen. Dalam kadar tertentu, Naftalen bersifat menghambat respirasi pada mitokondria sehingga dapat nemperlambat penggunaan oksigen pada beberapa organisme. Karena Naftalen merupakan turunan dari cincin benzen, maka senyawa Naftalen ini  mempunyai energi resonansi yang tinggi. Yang mana energy resonansi ini dapat berkerja bolak-balik sehingga hal ini mengakibatkannya pada kondisi Naftalen bersifat stabil dan persisten. Selain Naftalen yang merupakan senyawa hidrokarbon aromatis polisiklik ada sumber utama dari senyawa hidrokarbon aromatis polisiklik tersebut seperti minyak bumi, batu bara, dan industri pengawetan kayu ( Wijayaratih,2001).

Hidrokarbon termasuk dari senyawa organic yang pasti mengandung unsur hydrogen (H) dan carbon (C) senyawa hidrokarbon ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis dan jika dilihat berdasarkan bentuk strukturnya menjadi dua jenis hidrokarbon, yang pertama hidrokarbon alifatik ( hidrokarbon yang mempunyai ikatan terbuka ) yang terbagi lagi kedalam rantai ikatan  tunggal ( alkana ) yang merupakan ikatan jenuh karena atom karbon C sudah terisi penuh dengan atom karbon H sehingga tidak bias atom lain untuk masuk,  rantai ikatan rangkap dua ( alkena ) dan tantai ikatan rangkap tiga ( alkuna ) yang mana rantai rangkap alkena dan alkuna ini merupakan rantai karbon jenuh yang pada pada atom C –nya masih bias dimasukin oleh atom lainnya.  Dan yang kedua adalah hidrokarbon aromatic yang merupakan senyawa hidrokarbon melingkar, yang manastrukturnya berkaitan dengan benzene yang mengandung ikatan pi, terdapat pada suatu segi enam tertutu dengan enam atom karbon ( Tim Kimia Organik, 2019 : 21 ).

Ada banyak sekali hal yang menyebabkan terjadi nya suatu reaksi, seperti contoh ketika suatu molekul bertabrakan maka akan membutuhkan eneergi untuk saling berintraksi. Pada suatu reaksi hidrokarbon juga dapat terjadi dengan bantuan katalis, salah satu contohnya yaitu penggunaan katalis Aluminium Klorida yang mana senyawa ini dapat mengubah struktur senyawa hidrokarbon berantai lurus menjadi bercabang yang berarti teradi pemendekan rantai induk senyawa hidrokarbon menjadi subtituen reaksi ini juga disebut degan isomerisasi yang mana hasil dari penambahan katalis Aluminium Klorida tadi akan menghasilkan hidrokarbon dengan rumus molekul yang sama namun mempunyai rumus struktur yang berbeda. Sebagai contoh lagi kita dapat membuat senyawa isobutana dengan mengisomerisasikan butana. Yang mana isobutana banyak sekali digunakan sebagai bahan baku untuk membuatan isooktana yang sangat umum digunakan sebagai penyusun utama bahan bakar premium dan juga penentuan kualitas bensin. Selanjutnya pada reaksi hidrokarbon kita kenal juga yang namanya reaksi subtitusi yang mana senyawa hidrokarbon dapat menjadi suatu alkil halide yang biasanya melalui reaksi klorinasi ataupun reaksi brominasi dibawah sinar UV ataoun diatas pemanasan dengan suhu tinggi sekitar 450oC.http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/

Menurut Khoplar (2003) reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon adalah sebagai berikut :
1.       Reaksi Oksidasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi pembakaran yaitu bila mana suatu senyawa hidrokarbon alkana bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air. Reaksi pembakaran ini bias menghasilkan pembakaran sempurna atau pembakatan tidak sempurna. Lihatlah persamaan reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

2.      Reaksi Adisi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi adisi pada hidrokarbon terjadi pada senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap baik ganda (alkena) maupun rangkap tiga (alkuna) yang mana ikatan adisi ini menyebabkan ikatan rangkap pada atom-atom karbon tersebut berkurang dan digantikan oleh gugus lain. Contohnya ikatann rangkap dua (alkena)  jika mengalami reaksi adisi akan berubah menjadi ikatan tunggal (alkana) begitu juga pada ikatan rangkap tiga (alkuna) jika mengalami reaksi adisi akan menjadi ikatan rangkap dua (alkena). Lihatlah reaksi antara 1-propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut. 

3.      Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi merupakan suatu reaksi pelepasan hydrogen sehingga pada senyawa hidrokarbon alkane jika mengalami reaksi eliminasi akan melepaskan hydrogen oleh karenanya ikatannya yang tunggal menjadi rangkap dua membentuk senyawa alkena.
4.      Reaksi Subtitusi
Reaksi subtitusi merupakan reaksi pergantian atau pertukaran unsur. Maksudnya ialah penggantian gugus hidrokarbon dengan gugus atom lain. Sebagai contoh :
Terlihat pada reaksi diatas bahwa ketika metana di reaksikan dengan clorida terjadi pertukaran tempat yaitu pada atom H  senyawa CH4  dengan Cl (saling bertukar posisi).



V Alat dan Bahan

5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini ialah :
1.      Tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Gelas kimia
4.      Penangas
5.      Batu didih
5.2 Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan dalam patikum kali ini ialah :
1.      Brom
2.      Benzena
3.      Sikloheksena
4.      H2SO4
5.      Es
6.      HNO3




VI Prosedur Kerja

6.1  Brom dalam karbon Tetraklorida

2 Tabung Reaksi
-   Dimasukkan 1 ml alkane
-   Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4
-   Diguncang larutan
-   Diletakkan dalam tempat gelap dan satu lagi disinari matahari atau lampu pijar
-   Dibandingkan pengamatan
-   Ditiup masing-masing mulut tabung
-   Diuji dengan kertas lakmus
Tabung reaksi lain
-   Dimasukkan 1 ml sikloheksena (alkena)
-   Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4
-   Diguncang larutan
-   Diamati dan diuji hasil dengan adanya pengeluaran hydrogen bromide
Tabung Reaksi lain
-   Dimasukkan 1 ml benzena
-   Ditambahkan 1 ml brom dalam karbon tetraklorida
-   Diguncang
-   Diamati hasil
Hasil


6.2  Brom

2 Tabung Reaksi
-   Dimasukkan 1 ml benzena
-   Ditambahkan beberapa potong besi
-   Ditambahkan 1 ml benzene
-   Ditambahkan tiga tetes brom
-   Diletakkan kedalam gelas  piala yang berisi air panas 50oC
-   Diamati warnanya
Hasil


6.3  Larutan kalium permanganate

2 Tabung Reaksi
-   Dimasukkan 1 ml kaliumpermanganat (0,5%)
-   Ditambahkan 5 tetes  alkana ketabung 1
-   Ditambahkan 5 tetes sikloheksena ketabung 2
-   Digoyangkan tabung 1-2 menit
-   Diamati
 Tabung Reaksi lain
-   Dimasukkan 1 ml benzene kedalamny
-   Dimasukkan 2 ml kalium permangnat
-   Digoncangkan
-   Diamati
Hasil



6.4  Asam sulfat pekat

2 Tabung Reaksi
-   Dimasukkan 2 ml asam sulfat pekat
-   Ditambahkan 10 tetes alkan pada tabung 1
-   Ditambahkan 10 tetes sikloheksena pada tabung 2
-   Digoncangkan tabung
-   Dicatat hasilnya
Hasil



6.5  Asam nitrat
Catatan : dikerjakan dalam lemari asam

 Tabung Reaksi besar
-   Dimasukkan 4ml asam nitrat pekat
-   Ditambahkan 0,5 ml benzene
-   Ditambahkan satu butir batu didih
-   Dididihkan secara perlahan selama dua menit  (sampai menghaslkan larutan ynag homogen)
Gelas piala
-   Dimasukkan 5-10gr es
-   Dituangkan larutan tadi  
-   Dicatat pengamatan (bau) dan dibandingkan pengamatan dengan nitrobenzene yang ada di lemari asam
Hasil



6.6  Bahan tak dikenal

 Tabung Reaksi
-   Dimasukkan senyawa yang tak dikenal
-   Diamati karakteristik
-   Ditentukan senyawa tersebut jenuh/takjenuh/aromatic
Hasil





LINK VIDEO PERCOBAAN :
Sebagai contoh agar lebih memahami pratikuk kali ini mengenai reaksi-reaksi hidrokarbon berikut anda dapat melihatnya pada link dibawah :




PERTANYAAN PRA PRATIKUM :
1.            Pada video di atas mengapa pada tabung reaksi yang berisi sampel yang akan diamati ditutupi dengan aluminium foil??
2.            Bagaimana proses uji bromin dan uji bayer pada video tersebut?
3.            Bagaimana hasil uji bayer setelah penambahan Na2CO3 ?

3 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3,Pada sampel 1 ( trbentuk endapan putih) , sampel 2 (trbntuk endapan kmerahan) sampel 3 ( larutan berwarna hijau) sampel 4 (endapan coklat tua) sampel 5 (endpan coklat tua pkat) sampel 6 (larutan ungu). (Dinda Anggun,79)

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab no 1, menurut saya
    Adapun guna penutupan tabung reaksi dengan aluminium foil adalah d maksudkan agar campuran mudah menguap yang ada d dalam tabung reaksi tdak menguap dan campuran tdak terkontaminasi oleh unsur lain yang d bawa oleh udara.

    BalasHapus
  3. Saya Mita Istiana (083) akan mencoba menjawab pertanyaan no 2.Menurut saya pada percobaan tersebut uji bromin dilakukan dengan menggunakan larutan brom yang terdiri dari 6 tabung reaksi yang masing-masing diuji dengan brom.Sedangkan pada uji bayer ke 6 sampel pada masing tabung di uji dengan KMnO4 dan Na2CO3.Terimakasih,semoga membantu.

    BalasHapus

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 8   ( KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM )