Rabu, 17 April 2019

LAPORAN PEMBUATAN ASETON


LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN 7
( PEMBUATAN ASETON )




DI SUSUN OLEH :
NAMA   : IKA ERMAYANTI
NIM        : A1C117031
KELAS  : REGULER A

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019





VII  DATA PENGAMATAN
7.1. Pembuatan Aseton dengan Oksida KMNO4
NO
Perlakuan
Pengamatan
1.
Dirangkai alat sokletasi

2.
12 ml propanol + H2SO4
Larutan menjadi panas dan suhunya 500C
3
Dimasukan dalam labu dasar bulat larutan tersebut + 16 gr KMNO4
Larutan mendidih dan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat pekat atau betadin
4
Dimasukan batu didih dan dilakukan desrtilasi
Terjadi penetasan pertama pada tabung Erlenmeyer pada suhu 780C pada menit ke 3 menit dan tetesan terakhir pada suhu 76 0C pada 6 menit 56 detik
5
Diukur volume aseton yang ditimbang
Sebayak 40 tetes atau 2 ml
6
Diuji sama atau tidak bau yang dihasilkan dengan etanol
Bau sama dengan etanol yaitu seperti bau balon



7.2. Pembuatan Aseton dengan Oksida K2Cr2O7
NO
Perlakuan
Pengamatan
1
Dirangkai lat destilasi

2
50 ml air + 27,5 ml H2SO4 + 29,5 isopropil alcohol dan dipanaskan
Warna bening dan menimbulkan panas. Dipanaskan sampai mendidih
3
10 gr K2Cr2O7 + 100 ml air dimasukan kedalam corong pisah
Kristal larut dan berwarna orange
4
ditambahkan campuran K2Cr2O7 dengan air kedalam campuran air + H2SO4 + isopropil alcohol
Warna menjadi hijau toska semakin banyak penambahan warna menjadi hijau pekat
5
Dilakukan destilasi pada suhu 750C
Suhu 83 0C tepat menetes pada waktu 7 menit 44 detik dan tetesan terakhir pada suhu 83 0C menit ke 8 menit 16 detik




VIII  PEMBAHASAN

8.1 Destilasi Kalium Permanganat
Pada percobaan ini kami bertujuan untuk membuat  aseton (C3H6O ) yang hal ini dilakukan dengan menggunakan cara destilasi. Oleh sebab itu, sebelum melakukan percobaan, dirangkai terlebih dahulu alat destilasi (yang terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif  penyangga kondensor, pipa kondensor, gelas beker, Erlenmeyer) dengan baik dengan memastikan tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil destilasi yang baik karena jika terdapat kebocoran maka akan mempengaruhi hasil destilasi bahkan destilasi dapat mengalami kegagalan karena adanya kebocoran tersebut menyebabkan adanya uap atau cairan yang keluar menuju lingkungan. Kemudian setelah semua alat destilasi telah terpasang maka dibuat terlebih dahulu campuran yang akan di destilasi yaitu pada gelas kimia dimasukkan 26 ml Isopropil alkohol dan 85 ml aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml asam sulfat pekat dimana hasil pencampuran ini menghasilkan larutan bening  dengan semua senyawa larut dan terasa panas saat penambahan asam sulfat pekat. Adapun fungsi penambahan isopropil alkohol yaitu sebagai bahan baku utama dari aseton dimana nantinya isopropil alkohol yang merupakan alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi aseton ( salah satu bentuk dari keton). Sedangkan fungsi asam sulfat yaitu sebagai katalis yang dapat memepercepat terjadinya reaksi. yang dapat memutuskan ikatan –OH pada isopropil alkohol, sehingga akan memudahkan KMnOyang berperan sebagai oksidator untuk mengoksidasi isopropil alcohol menjadi aseton.
kemudian di tambahkan 16 gram kristal KMnO4 yang mana menghasilkan warna larutan menjadi ungu. Lalu campuran tersebut dengan hati-hati menggunakan batang pengaduk dan didiamkan sampai panas larutan hilang. Kemudian dapat dilakukan destilasi terhadap Proses destilasi dilakukan pada suhu 75oC – 80 oC. Terlihat data yang diperoleh bahwa tetesan hasil destilat merupakan cairan yang tak berwarna dengan tetesan yang pertama terbentuk setelah proses destilasi berjalan 3 menit dengan suhu pemanasan 78 oC. dan tetesan ke 40 terjadi pada suhu 76 oC dengan selang waktu 6 menit 54 detik dimana penetesan ini berjalan sedikit lambat . Dan destilat ini merupakan aseton karena baunya yang khas seperti bau balon. Dan untuk membuktikannya lebih lanjut kami mengunakan hasil destilasi ini untuk membersihkan sisa spidol permanent di papan tulis dan ternyata memang bisa dimana hal ini  berdasarkan kegunaan aseton banyak di gunakan sebagai pembersih. Selanjutnya hasil destilasi tadi kami letakkan dalam gelas kimia dan menutupnya dengan aluminium foil agar tidak menguap karena aseton ini adalah zat yang volatile sehingga jika di biarkan terbuka akan habis. Yang mana hasil destilasi kalium kromat ini akan di bandingkan dengan hasil destilasi kalium dikromat.


 8.2 Destilasi Kalium Dikromat

Pada percobaan ini  juga dilakukan untuk mendapatkan aseton yaitu dengan cara destilasi kalium dikromat .Dimana campuran yang akan di destilat yaitu campuran H2SO4 pekat dengan isopropil alkohol yaitu 50 ml air ditambahkan 27,5 ml H2SO4 dan 29,2 Isopropil alkohol dengan suhu kurang dari 50 °C dimana semua campuran ini dapat bercampur (larut) dengan menghasilkan warna bening. Pada prosesnya, akuades terlebih dahulu dimasukkan sebelum H2SO4. Hal ini dilakukan karena akuades memiliki massa jenis yang lebih rendah dari pada asam sulfat dan cenderung mengapung diatasnya, sehingga apabila air ditambahkan kedalam asam sulfat, ia akan dapat mendidih dan beraksi dengan keras. Selain itu, asam sulfat juga bersifat panas sehingga akuades harus dimasukkan ke dalam gelas beker terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengencerkan asam sulfat yang akan ditambahkan nantinya. kemudian dilarutkan 10 gram K2CrO7 dalam 100 ml air yang menghasilkan larutan berwarna orange. Setelah itu  campuran awal tadi yang berwarna bening dipanaskan pada labu sampai mendidih dengan ditambahkan sedikit- sedikit K2CrO7 yang mana pada awal penambahan terbentuk larutan berwarna kehijauan agak pudar namun semakin banyak K2CrO7 yang ditambahkan maka warna larutan yang dihasilkan semakin pekat. pada suhu ini K2Cr2O7 tereduksi menjadi ion Cr+3 dan akan bereaksi dengan isopropil alkohol dan akan membentuk reaksi yang sempurna. Pada saat proses penambahan kalium bikromat warna larutan awalnya orange menjadi warna hijau setelah bercampur dengan isopropil alkohol ditambah H2SO4 yang ada didalam labu destilasi, hal ini dikarenakan terjadinya reaksi oksidasi-reduksi, terjadinya perubahan bilangan oksidasi dari Cr7+ menjadi Cr3+ .Setelah itu dilakukan destilasi hingga  batas suhu 85 °C pada proses ini uap isopropanol akan menuju kondensor dan diubah menjadi tetesan cairan aseton yang mengalir ke erlenmeyer .dimana  pada proses destilasi ini menghasilkan filtrate berupa cairan yang tak berwarna  dan berbau seperti balon dengan tetesan pertama  pada  lama destilasi 7 menit 44 detik pada suhu 83°C dan menetes terus secara cepat hingga pada waktu destilasi berlangsung selama 8 menit 16 detik  dengan suhu 83°C  diperoleh sebanyak 2ml atau 40 tetes fitrat aseton.

Dimana pada percobaan ini dapat dilihat bahwa pada destilasi kalium kromat lebih cepat di peroleh destilat berupa aseton dibandingkan dengan destilasi kalium dikromat namun lebih banyak diperoleh destilat pada destilasi kalium dikromat dibandingkan dengan destilasi kalium kromat. Yang mana hal ini disebabkan oleh mudahnya kalium dikromat untuk teroksidasi. Hal  ini juga dikarenakan semakin tinggi suhu maka akan semakin cepat tetesan destilat keluar.


IX  PERTANYAAN   PASCA  PRATIKUM

1.      Pada percobaan destilasi ini mengapa harus d lakukan pada ruang yang    bayak udara?
2.      Apakah fungsi asam asetat pada pencampuran bahan yang akan didestilasi ?
3.      Bagaimana cara membuktikan bahwa hasil destilat tersebut merupakan aseton?


X  KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pratikum ini ialah :
1.      Adapun Ciri khas dari aseton adalah berbentuk cairan tidak berwarna dan  memiliki bau yang tajam, dan menyengat dimana bau aseton ini menyerupai bau balon. Serta senyawa aseton ini mudah menguap dan mudah terbakar jika pada temperature yang panas ataupun jika diberi api. Dimana aseton memiliki besar titik leleh -94,9 oC (178,2 K) dan titik didih 56,53oC .
2.      Adapun banyak sekali cara pebuatan aseton, seperti yang kita lakukan yaitu dengan melakukan destilasi pada  kalium kromat dan juga bisa melakukan destilasi pada kalium dikromat yang menghasilkan filtrate berupa aseton.

\

XI  DAFTAR PUSTAKA

·         Fessenden .1997  . Dasar – dasar kimia organik . Jakarta : Binarupa Aksara.
·         McMurry, J. 2008. Organic Chemistry. 7th edition. Graphic World Inc. p. 440- 469.
·         Mulyono. 2005. Membuat reagen kimia dilaboratorium. Jakarta : Bumi Aksara
·         Sulhatun dkk.2013. Pemanfaatan Lada Hitam Sebagai Bahan Baku Pembuatan Oleoresin Dengan Metode Ekstraksi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Vol.2, No.2



XII  LAMPIRAN
       
        1. destilasi kalium kromat 


          2. rangkaian alat destilasi

     
        3. hasil destilat yang di peroleh
 

     
        4. larutan k2CrO4


        5. saat pemanasan kalium dikromat
 




















3 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 1. Pada percobaan destilasi ini mengapa harus d lakukan pada ruang yang bayak udara?
    Karena percobaan ini sangat berbahaya dimna bahan yang d gunakan mudah terbakar jika suhu ruangan terlalu panas maka akan terbakar (sanaq elfira, A1C117071)

    BalasHapus
  2. Hallo ika,saya Yuyun Ernawati dengan NIM A1C117063 akan. Menciba menjawab pertanyaan nomor 3, menurut saya yaitu dengan mengidentifikasi bau dari destilat yang mana jika aseton berbau seperti balon dan jug dapt mengetesnya untuk membersihkan suatu kotoran. Dimana aseton dapat membersihkan kotoran .

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2.
    fungsi asam asetat yaitu sebagai katalis yang dapat memepercepat terjadinya reaksi. yang dapat memutuskan ikatan –OH pada isopropil alkohol, sehingga akan memudahkan KMnO4 yang berperan sebagai oksidator untuk mengoksidasi isopropil alcohol menjadi aseton (sheila sagita, 09)

    BalasHapus

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN 8   ( KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM )